ENGKAU MENDERITA AYAH
Engkau menderita, tak berdaya
Pandangan hampa, haru dan muram …
Engkau membuatku serba pesimistis
Namun kadang engkau keras bagai baja
Aku patuh yang menjengkelkan
Aku tak habis mengerti juga Ayah …
BUAT AYAH TERCINTA
Sesungguhnya orang yang mati di jalan Allah itu tidak mati,
tetapi tetap hidup di sisi Allah
Kita menunggu gilirannya dan akan kembali kepada Allah
Ayah …
Engkau pasti tahu apa yang aku rasakan
Dan apa yang aku pikirkan tentang engkau
Aku ingin menjadi anak yang shaleh
Jaminan ketenangan engkau di sana
Walau telah seratus hari engkau pergi
Semoga jalanmu semakin terang Ayah …
(Coretan 1984-1985)