KUINGAT KALA ITU
Kuingat masa kanak-kanakku yang bahagia
Kalaku dibuai dengan kemanjaan lebih
Kuingat saatku menanjak remaja
Kalaku membantah ayah dan ibu
Kalaku menunjukkan berbagai prestasi
Kalaku mengenal pergaulan luas
Kuingat saatku meningkat dewasa
Kalaku dihadapkan pada tanggung jawab
Kala ayah sering sakit-sakitan
Kala rasa baktiku pada ayah sedemikian besar
Dan kala ayah meninggalkanku untuk selamanya
Dan kesedihan itu begitu mendalam
Ayah… sayang engkau begitu cepat pergi
Belum cukup baktiku padamu !!!
SERIUS
Ibu… maukah engkau mendengarkan kataku
Jangan engkau tertawakan aku ibu…
Aku ingin bicara serius dan tidak main-main
Ini bukan khayalan yang biasa kuangankan
TIPIS
Kasih sayang itu kau rasakan begitu tipis
Aku tahu engkau mendambakan hal itu
Sudah… sekarang mereka sudah berikan
Terimalah Kak…
Semangatmu kunilai tinggi
SAYANG
Sudah kalian rasakan kasih sayangku
Sayang dan banggaku semakin besar pada kalian
Aku tahu kalian hormat padaku
Terima kasih adik-adikku
HARAPAN
Kekasihku…
Besar harapanku padamu
Telah besar pula perhatianku padamu
Kamu mesti lebih banyak “belajar”
Kita akan sama-sama “belajar”
Jakarta, Januari 1988
Leave a Reply